Entri Populer

Sabtu, 21 Juli 2012

Jangan Kareana UANG

Ketika awal kali melihatnya, hatiku sedikit ragu dan semakin lam dan semakin lama kulihat tulisannya dan kesehari-hariannya ternyata ku mulai kagum dan berharap, semoga kelak ia adalah jodohku.
cinta yang ada dalam hati ini adalah cinta yang masih suci, masih jauh dari dosa karena ku tak beranikan diri untuk mengucapkannya sampai benar-benar ku siap untuk meminangnya dan begitulah yang dicontohkan oleh Nabiku Muhammad SAW, sehingga dosa-dosa yang mengelilingi diri kami bisa terminimalisir dengan baik nan sempurna. sampai suatu ketika ku beranikan diri untuk bertanya pada teman-temanku tentang perasaan yang tak semestinya ada sebelum pernikahan, karena semakin lama terasa semakin menggangu, dan pada akhirnya ku beranikan diri untuk mengatakan perasaan yang telah lama terpendam dalam hati dan jiwa ini, namun apa yang ku dapatkan???
penyesalan, kepasrahan dan kesedihan karena untuk kali ini ku terlambat untuk mengatakkannya dengan sejujurnya.
namun keimanan harus tetap dihati, keindahan cinta tetap terjaga untuk yang halal
uang bukanlah segalanya, luruskan niat, minta kpd Allah yang terbaik

Kamis, 05 Juli 2012

Yuk Tadabbur Surat At-Taubah Ayat 41 Nasihat untuk Ana sendiri dan antum.


Sejauh Mana Rasa Keikhlasan dan Tadhiyah kita selama ini???


Seberapa Banyak Harta yang telah kita keluarkan untuk Kemajuan Dakwah ini?
Seberapa Banyak Waktu Yang telah kita berikan dan kontribusikan dalam jalan Dakwah ini?
Kita selama ini terlalu banyak ber-alasan agar kita terjauh dari amanah yang telah diberikan, pegitu banyak Ni'mat yang Allah SWT Berikan Kepada kita, dan begitu Allah Meminta sedikit saja darini'mat yang telah berikan Kita seolah2 menutup telinga.
Ketika kiyadah2 kita mengatakan "Akhiy?Ukhtiy...dst" kita merasa enggan, kadang terasa berat dan bahkan acuh untuk mengindahkannya. Astagfirullah
Selama ini kita terlalu banyak ber-alasan, "Afwn Akhiy, Afwn Ukhtiy an ga bisa karna 1, 2, 3, 4,..... dst."

Ayo Akhiy, Ukhtiy... Kita Rapatkan barisan lagi untuk membangun Dakwah ini lebih maju, jangan ada alasan2 lagi :
Dan " Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui" Sungguh Janji Allah SWT Itu AKan Terasa dekat jika Hati kita bersih karena keikhlasan. Perubahan Itu Dimulai Dari Diri kita masing2. Allahu Akbar

41. Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui [1].

42. Sekirany (yang kamu serukan kepada mereka) ada Keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu Amat jauh terasa oleh mereka. mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah: "Jikalau Kami sanggup tentulah Kami berangkat bersama-samamu." mereka membinasakan diri mereka sendiri [2] dan Allah mengetahui bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.

[1]. Dari Ath-Thabari bahwa Hadhramyberkata, "Ada Orang-orang yang berkata padanya, orang tersebut memang sudah tua, dia berkata, "Sesungguhnya aku ini adalah berdosa." Maka Allah SWT. menurunkan ayat 41 surat At-Taubah.
[2]. Mereka akan binasa disebabkan sumpah palsu mereka.
 — bersama Alvian D' Arjuna dan 44 lainnya.

Sejauh Mana Rasa Keikhlasan dan Tadhiyah kita selama ini???


Seberapa Banyak Harta yang telah kita keluarkan untuk Kemajuan Dakwah ini?
Seberapa Banyak Waktu Yang telah kita berikan dan kontribusikan dalam jalan Dakwah ini?
Kita selama ini terlalu banyak ber-alasan agar kita terjauh dari amanah yang telah diberikan, pegitu banyak Ni'mat yang Allah SWT Berikan Kepada kita, dan begitu Allah Meminta sedikit saja darini'mat yang telah berikan Kita seolah2 menutup telinga.
Ketika kiyadah2 kita mengatakan "Akhiy?Ukhtiy...dst" kita merasa enggan, kadang terasa berat dan bahkan acuh untuk mengindahkannya. Astagfirullah
Selama ini kita terlalu banyak ber-alasan, "Afwn Akhiy, Afwn Ukhtiy an ga bisa karna 1, 2, 3, 4,..... dst."

Ayo Akhiy, Ukhtiy... Kita Rapatkan barisan lagi untuk membangun Dakwah ini lebih maju, jangan ada alasan2 lagi :
Dan " Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui" Sungguh Janji Allah SWT Itu AKan Terasa dekat jika Hati kita bersih karena keikhlasan. Perubahan Itu Dimulai Dari Diri kita masing2. Allahu Akbar

41. Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui [1].

42. Sekirany (yang kamu serukan kepada mereka) ada Keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu Amat jauh terasa oleh mereka. mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah: "Jikalau Kami sanggup tentulah Kami berangkat bersama-samamu." mereka membinasakan diri mereka sendiri [2] dan Allah mengetahui bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.

[1]. Dari Ath-Thabari bahwa Hadhramyberkata, "Ada Orang-orang yang berkata padanya, orang tersebut memang sudah tua, dia berkata, "Sesungguhnya aku ini adalah berdosa." Maka Allah SWT. menurunkan ayat 41 surat At-Taubah.
[2]. Mereka akan binasa disebabkan sumpah palsu mereka.
 — bersama Alvian D' Arjuna dan 44 lainnya.

Sejauh Mana Rasa Keikhlasan dan Tadhiyah kita selama ini???
Seberapa Banyak Harta yang telah kita keluarkan untuk Kemajuan Dakwah ini?
Seberapa Banyak Waktu Yang telah kita berikan dan kontribusikan dalam jalan Dakwah ini?
Kita selama ini terlalu banyak ber-alasan agar kita terjauh dari amanah yang telah diberikan, pegitu banyak Ni'mat yang Allah SWT Berikan Kepada kita, dan begitu Allah Meminta sedikit saja darini'mat yang telah berikan Kita seolah2 menutup telinga.
Ketika kiyadah2 kita mengatakan "Akhiy?Ukhtiy...dst" kita merasa enggan, kadang terasa berat dan bahkan acuh untuk mengindahkannya. Astagfirullah
Selama ini kita terlalu banyak ber-alasan, "Afwn Akhiy, Afwn Ukhtiy an ga bisa karna 1, 2, 3, 4,..... dst."

Ayo Akhiy, Ukhtiy... Kita Rapatkan barisan lagi untuk membangun Dakwah ini lebih maju, jangan ada alasan2 lagi :
Dan " Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui" Sungguh Janji Allah SWT Itu AKan Terasa dekat jika Hati kita bersih karena keikhlasan. Perubahan Itu Dimulai Dari Diri kita masing2. Allahu Akbar

41. Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui [1].

42. Sekirany (yang kamu serukan kepada mereka) ada Keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu Amat jauh terasa oleh mereka. mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah: "Jikalau Kami sanggup tentulah Kami berangkat bersama-samamu." mereka membinasakan diri mereka sendiri [2] dan Allah mengetahui bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.

[1]. Dari Ath-Thabari bahwa Hadhramyberkata, "Ada Orang-orang yang berkata padanya, orang tersebut memang sudah tua, dia berkata, "Sesungguhnya aku ini adalah berdosa." Maka Allah SWT. menurunkan ayat 41 surat At-Taubah.
[2]. Mereka akan binasa disebabkan sumpah palsu mereka.
 — bersama Alvian D' Arjuna dan 44 lainnya.

Yuk kita tadabbur Quran Surat Al-Baqarah Ayat 265-268


Kemiskinan Dekat Dengan Kesyirikan (di Ambil DI Bandulan - Malang)
Sejauh Mana Tadhiyah Kita Dalam Jalan Allah SWT ini...??

265. Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya Karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran Tinggi yang disiram oleh hujan lebat, Maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. jika hujan lebat tidak menyiraminya, Maka hujan gerimis (pun memadai)>>*1*<<. dan Allah Maha melihat apa yang kamu perbuat.
266. Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, Kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah>>*2*<<. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya[169].
267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji>>*3*<<.
268. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu>>*4*<< dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia[170]. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.

>>*1*<< : Amal seorang mukmin, tidak pernah sia2, melainkan diterima oleh Allah dan diperbanyak pahalanya serta dikembangkan sesuai dengan jerih payahsetiap orang yang beramal. Karena itulah di penghujung ayat disebutkan, “Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
>>*2*<< : Imam Bukhari meriwayatkan, menurut Ibnu Abbas, makna ayat ini, yaitu : ada lelaki yang kaya, ia beramal untuk ketaatan kepada Allah. Lalu Allah mengirimkan setan untuk mengujinya, akhirnya ia melakukan perbuatan-perbuatan maksiat sehingga menghabiskan semua pahala amal kebaikannya.
>>*3*<< : Ayat ini turun berkenaan dengan kami kaum Anshar, kami adalah para pemilik kurma. Sebagian orang dari kami memberikan sedekah dari kurma banyaknya dan sedikitnya. Sebagian orang yang tidak menyukai kebajikan memberikan sedekahnya pada tandan yang berisi kurma jelek dan terkadang dengan tandan yang sudah pecah.” Maka turun ayat 267. HR (Hakim)
>>*4*<< : Yaitu agar kalian kikir dengan harta yang ada di tangan kalian sehingga kalian tidak menginfakkannya ke jalan yang diridhai Allah
 

Yuk kita tadabbur Quran
Surat Al-Baqarah Ayat 265-268
Kemiskinan Dekat Dengan Kesyirikan (di Ambil DI Bandulan - Malang)
Sejauh Mana Tadhiyah Kita Dalam Jalan Allah SWT ini...??

265. Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya Karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran Tinggi yang disiram oleh hujan lebat, Maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. jika hujan lebat tidak menyiraminya, Maka hujan gerimis (pun memadai)>>*1*<<. dan Allah Maha melihat apa yang kamu perbuat.
266. Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, Kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah>>*2*<<. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya[169].
267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji>>*3*<<.
268. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu>>*4*<< dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia[170]. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.

>>*1*<< : Amal seorang mukmin, tidak pernah sia2, melainkan diterima oleh Allah dan diperbanyak pahalanya serta dikembangkan sesuai dengan jerih payahsetiap orang yang beramal. Karena itulah di penghujung ayat disebutkan, “Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
>>*2*<< : Imam Bukhari meriwayatkan, menurut Ibnu Abbas, makna ayat ini, yaitu : ada lelaki yang kaya, ia beramal untuk ketaatan kepada Allah. Lalu Allah mengirimkan setan untuk mengujinya, akhirnya ia melakukan perbuatan-perbuatan maksiat sehingga menghabiskan semua pahala amal kebaikannya.
>>*3*<< : Ayat ini turun berkenaan dengan kami kaum Anshar, kami adalah para pemilik kurma. Sebagian orang dari kami memberikan sedekah dari kurma banyaknya dan sedikitnya. Sebagian orang yang tidak menyukai kebajikan memberikan sedekahnya pada tandan yang berisi kurma jelek dan terkadang dengan tandan yang sudah pecah.” Maka turun ayat 267. HR (Hakim)
>>*4*<< : Yaitu agar kalian kikir dengan harta yang ada di tangan kalian sehingga kalian tidak menginfakkannya ke jalan yang diridhai Allah
 — bersama Alvian D' Arjuna dan 47 lainnya.

Hijab Punuk Unta

Beginilah Gambar Perempuan Yang Kepalanya Ibarat Punuk Onta, Yang Disebutkan Oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam Dalam Hadits Shahih Riwayat Imam Muslim dan Lainnya Bahwasanya Mereka Tidak Akan Masuk Surga dan Tidak Akan Mencium Bau Wangi Surga, Padahal Bau Wangi Surga Bisa Dicium Dari Jarak Yang Sangat Jauh..


Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda”

“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya,

1. Kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia [maksudnya penguasa yang dzalim],

2. dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu [jarak jauh sekali]”.

(HR. Muslim dan yang lain).

Penjelasan Hadits Menurut Para Ulama:

Imam An Nawawi dalam Syarh-nya atas kitab Shahih Muslim berkata:

“Hadis ini merupakan salah satu mukjizat Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam. Apa yang telah beliau kabarkan kini telah terjadi…

Adapun “berpakaian tapi telanjang”, maka ia memiliki beberapa sisi pengertian.

Pertama, artinya adalah mengenakan nikmat-nikmat Allah namun telanjang dari bersyukur kepada-Nya.

Kedua, mengenakan pakaian namun telanjang dari perbuatan baik dan memperhatikan akhirat serta menjaga ketaatan.

Ketiga, yang menyingkap sebagian tubuhnya untuk memperlihatkan keindahannya, mereka itulah wanita yang berpakaian namun telanjang.

Keempat, yang mengenakan pakaian tipis sehingga menampakkan bagian dalamnya, berpakaian namun telanjang dalam satu makna.

Sedangkan “maa`ilaatun mumiilaatun”, maka ada yang mengatakan: menyimpang dari ketaatan kepada Allah dan apa-apa yang seharusnya mereka perbuat, seperti menjaga kemaluan dan sebagainya.

“Mumiilaat” artinya mengajarkan perempuan-perempuan yang lain untuk berbuat seperti yang mereka lakukan.

Ada yang mengatakan, “maa`ilaat” itu berlenggak-lenggok ketika berjalan, sambil menggoyang-goyangkan pundak.

Ada yang mengatakan, “maa`ilaat” adalah yang menyisir rambutnya dengan gaya condong ke atas, yaitu model para pelacur yang telah mereka kenal.

“Mumiilaat” yaitu yang menyisirkan rambut perempuan lain dengan gaya itu.

Ada yang mengatakan, “maa`ilaat” maksudnya cenderung kepada laki-laki.

“Mumiilaat” yaitu yang menggoda laki-laki dengan perhiasan yang mereka perlihatkan dan sebagainya.

Adapun “kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta”, maknanya adalah mereka membuat kepala mereka menjadi nampak besar dengan menggunakan kain kerudung atau selempang dan lainnya yang digulung di atas kepala sehingga mirip dengan punuk-punuk unta. Ini adalah penafsiran yang masyhur.

Al Maaziri berkata: dan mungkin juga maknanya adalah bahwa mereka itu sangat bernafsu untuk melihat laki-laki dan tidak menundukkan pandangan dan kepala mereka.

Sedang Al Qoodhiy memilih penafsiran bahwa itu adalah yang menyisir rambutnya dengan gaya condong ke atas. Ia berkata: yaitu dengan memilin rambut dan mengikatnya ke atas kemudian menyatukannya di tengah-tengah kepala sehingga menjadi seperti punuk-punuk unta.

Lalu ia berkata: ini menunjukkan bahwa maksud perumpamaan dengan punuk-punuk unta adalah karena tingginya rambut di atas kepala mereka, dengan dikumpulkannya rambut di atas kepala kemudian dipilin sehingga rambut itu berlenggak-lenggok ke kiri dan ke kanan kepala.

Fatwa Syaikhuna Fadlilatusy Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin rahimahullah:


Pertanyaan :
Apakah perbuatan yang dilakukan sebagian wanita berupa mengumpulkan rambut menjadi berbentuk bulat (menggelung/menyanggul) di belakang kepala, masuk ke dalam ancaman dalam hadits :
نساء كاسيات عاريات … رؤوسهن كأسنمة البخت المائلة لا يدخلن الجنة …“…Wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang… kepala-kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga…“ ?

Jawaban :
Adapun jika seorang wanita menggelung rambutnya karena ada kesibukan kemudian mengembalikannya setelah selesai, maka ini tidak mengapa, karena ia tidak melakukannya dengan niat berhias, akan tetapi karena adanya hajat/keperluan.
Adapun mengangkat dan menggelung rambut untuk tujuan berhias, jika dilakukan ke bagian atas kepala maka ini masuk ke dalam larangan, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam :
رؤوسهن كأسنمة البخت …“…kepala-kepala mereka seperti punuk unta…”, dan punuk itu adanya di atas…“
Sumber : “Liqo’ Bab al-Maftuh” kaset no. 161.

Fatwa Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah:


Pertanyaan :
Apa hukum seorang wanita mengumpulkan (menggelung/sanggul) rambutnya di atas lehernya dan di belakang kepalanya yang membentuk benjolan sehingga ketika wanita itu memakai hijab, terlihat bentuk rambutnya dari belakang hijabnya?

Jawaban :
Ini adalah kesalahan yang terjadi pada banyak wanita yang memakai jilbab, dimana mereka mengumpulkan rambut-rambut mereka di belakang kepala mereka sehingga menonjol dari belakang kepalanya walaupun mereka memakai jilbab di atasnya. Sesungguhnya hal ini menyelisihi syarat hijab yang telah kukumpulkan dalam kitabku “Hijab al-Mar’ah al-Muslimah minal Kitab was Sunnah”.


Dan diantara syarat-syarat tersebut adalah pakaian mereka tidak membentuk bagian tubuh atau sesuatu dari tubuh wanita tersebut, oleh karena itu tidak boleh bagi seorang wanita menggelung rambutnya dibelakang kepalanya atau disampingnya yang akan menonjol seperti itu, sehingga tampaklah bagi penglihatan orang walaupun tanpa sengaja bahwa itu adalah rambut yang lebat atau pendek. Maka wajib untuk mengurainya dan tidak menumpuknya.
Sumber : “Silsilatul Huda wan Nur“.
Fatwa ‘Al-Lajnah Ad-Da’imah’ 2/27:
Pertanyaan:
Apakah boleh kita berkeyakinan tentang kafirnya para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam: “Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu [jarak jauh sekali” (Al-Hadits)?.


Siapa saja yang meyakini akan halalnya hal itu dari kalangan para wanita padahal telah dijelaskan kepadanya [kalau tidak halal] dan diberi pengertian tentang hukumnya, maka ia kafir.
Adapun yang tidak menghalalkan hal itu dari kalangan para wanita akan tetapi ia keluar rumah dalam keadaan berpakaian tapi telanjang, maka ia tidak kafir, akan tetapi ia terjerumus dalam dosa besar, yang harus melepaskan diri darinya dan taubat daripadanya kepada Allah, semoga Allah mengampuninya. Jika ia mati dalam keadaan belum bertaubat dari dosanya itu maka ia berada dalam kehendak Allah sebagaimana layaknya para ahli maksiat; sebagaimana firman Allah Azza Wa Jalla:


“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya”. (QS. An-Nisaa’: 48). Selesai. Fatwa ‘Al-Lajnah Ad-Da’imah’ 2/27.
Kesimpulan:
Maksud dari hadits “kepala mereka seperti punuk onta”, adalah wanita yang menguncir atau menggulung rambutnya sehingga tampak sebuah benjolan di bagian belakang kepala dan tampak dari balik hijabnya .
Ancaman yang sangat keras bagi setiap wanita yang keluar rumah menonjolkan rambut yang tersembunyi di balik hijabnnya dengan ancaman tidak dapat mencium bau wangi surga, padahal bau wangi surga bisa dicium dari jarak yang sangat jauh.
Apabila telah ada ketetapan dari Allah baik berupa perintah atau pun larangan, maka seorang mukmin tidak perlu berpikir-pikir lagi atau mencari alternatif yang lain. Terima dengan sepenuh hati terhadap apa yang ditetapkan Allah tersebut dalam segala permasalahan hidup.


“Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” [QS. Al-Ahzab: 36 ]
“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu ..”


[Q.S. Al Hujaraat : 15]
Kalau kita cermati dengan seksama maka akan jelas sekali bahwa saat ini banyak kaum wanita yang telah melakukan apa yang dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam dalam hadits tersebut, yaitu memakai jilbab yang dibentuk sehingga mirip punuk onta. Kalau berjilbab seperti ini saja tidak masuk surga, bagaimana pula yang tidak berjilbab?


Inti dari larangan dalam hadits tersebut adalah bertabarruj, yaitu keluar rumah dengan berdandan yang melanggar aturan syari’at dan berjilbab yang tidak benar sebagaimana firman Allah:


“dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu (bertabarruj) berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu“. (QS. Al-Ahzaab: 33).


Adapun ketika dirumah dan dihadapan suami, maka para isteri diperbolehkan berdandan dengan cara apa saja yang menarik hati suaminya, bahkan tanpa mengenakan sehelai kainpun juga boleh, tidak haram, bahkan berpahala.

READ MORE-->>http://khoirunnisa-syahidah.blogspot.com/2012/06/hijab-punuk-unta.html

Silahkan berbagi pada Sahabat Muslimah yg lainnya ^_^